Silahkan di pesan, amang,dainang,amang uda,appara..
Format Pemesanan/Order
Nama :
Alamat lengkap:
Jumlah Pesanan:
Ukuran :
No.Handphone:
Keterangan : Kirim sms dengan format yang tertera diatas ke no:
0821-6366-6514
0857-6333-0354
Pin BB : 24F01850
"NO MINIMUM ORDER"
No rekening : Bank Syariah Mandiri :704.371.1819 (M.Putra Rasoky Siregar)
Bank Bukopin :0309007074 (Putra Rasoky Siregar.M)
untuk melihat daftar ongkos kirim via jne
JNE
atau tiki
TIKI
Selasa, 18 Juni 2013
Sabtu, 15 Juni 2013
Kamus Batak Toba
Budaya adalah peninggalan leluhur yang harus dijaga kelestarian nya,generasi muda berperan untuk ikut andil dalam hal pelestarian tersebut.
Tidak ada kata terlambat untuk belajar
Lakukan sekarang atau tidak sama sekali
Bagi Anda yang membutuhkan panduan menerjemahkan serta penambahan kosa kata Bahasa Batak ke Bahasa Indonesia dengan mudah, silahkan klik link download di bawah ini.
Aplikasi ini kompatibel dengan laptop, notebook, netbook, atau komputer ber-OS Windows XP atau Windows 7.
Link download
Tidak ada kata terlambat untuk belajar
Lakukan sekarang atau tidak sama sekali
Bagi Anda yang membutuhkan panduan menerjemahkan serta penambahan kosa kata Bahasa Batak ke Bahasa Indonesia dengan mudah, silahkan klik link download di bawah ini.
Aplikasi ini kompatibel dengan laptop, notebook, netbook, atau komputer ber-OS Windows XP atau Windows 7.
Link download
Selasa, 11 Juni 2013
Surat Batak
Surat Batak adalah nama aksara yang digunakan untuk menuliskan bahasa Batak.
Surat Batak masih berkerabat dengan aksara Nusantara lainnya. Aksara
ini memiliki beberapa varian bentuk, tergantung bahasa dan wilayah.
Secara garis besar, ada lima varian surat Batak di Sumatra, yaitu Karo,
Toba, Dairi, Simalungun, dan Mandailing. Aksara ini wajib diketahui oleh
para datu, yaitu orang yang dihormati oleh masyarakat Batak karena menguasai ilmu sihir, ramal, dan penanggalan. Kini, aksara ini masih dapat ditemui dalam berbagai pustaha, yaitu kitab tradisional masyarakat Batak.
Mari…! lestarikan budaya batak dengan belajar aksara batak
Download Font/Aksara Batak pada link dibawah ini:
Download Font/Aksara Batak pada link dibawah ini:
(Petunjuk : Tunggu 5 detik lalu klik tombol "Skip add" di sebelah kanan atas,dan siap di download)
Sabtu, 08 Juni 2013
Gondang Batak
Gondang batak adalah salah satu karya seni musik batak yang sangat kaya dan
menjadi kekaguman bagi dunia. Repertoarnya yang beragam memenuhi segala
kebutuhan seni yang digunakan untuk beragam kegiatan seperti pada
upacara keagamaan, adat dan hiburan.
Yang mirip gendang namanya tagading dan dimainkan sambil berdiri dengan menggunakan stik (pemukul). Selain tagading ada juga kecapi, serune (semacam terompet alat tiup, red), ogung (gong), dan seruling. Gondang Batak ini biasa dimainkan dalam acara-acara pernikahan adat Batak dan dalam berbagai acara lainnya. Apalagi jika dalam acara itu ditampilkan tarian khas Batak, tor tor.
Salah Satu contoh koleksi instrumen gondang batak
Link Download
(Petunjuk : Tunggu 5 detik lalu klik tombol "Skip add" di sebelah kanan atas,dan siap di download)
Mauliate..
Yang mirip gendang namanya tagading dan dimainkan sambil berdiri dengan menggunakan stik (pemukul). Selain tagading ada juga kecapi, serune (semacam terompet alat tiup, red), ogung (gong), dan seruling. Gondang Batak ini biasa dimainkan dalam acara-acara pernikahan adat Batak dan dalam berbagai acara lainnya. Apalagi jika dalam acara itu ditampilkan tarian khas Batak, tor tor.
Salah Satu contoh koleksi instrumen gondang batak
Link Download
(Petunjuk : Tunggu 5 detik lalu klik tombol "Skip add" di sebelah kanan atas,dan siap di download)
Mauliate..
Jumat, 07 Juni 2013
Salam Khas Batak
Tiap puak Batak memiliki salam khasnya masing masing. Meskipun suku
Batak terkenal dengan salam Horasnya, namun masih ada dua salam lagi
yang kurang populer di masyarakat yakni Mejuah juah dan Njuah juah.
Horas sendiri masih memiliki penyebutan masing masing berdasarkan puak
yang menggunakannya
1. Pakpak “Njuah-juah Mo Banta Karina!”
2. Karo “Mejuah-juah Kita Krina!”
3. Toba “Horas Jala Gabe Ma Di Hita Saluhutna!”
4. Simalungun “Horas banta Haganupan, Salam Habonaran Do Bona!”
5. Mandailing dan Angkola “Horas Tondi Madingin Pir Ma Tondi Matogu, Sayur Matua Bulung!”
sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/Suku_Batak
1. Pakpak “Njuah-juah Mo Banta Karina!”
2. Karo “Mejuah-juah Kita Krina!”
3. Toba “Horas Jala Gabe Ma Di Hita Saluhutna!”
4. Simalungun “Horas banta Haganupan, Salam Habonaran Do Bona!”
5. Mandailing dan Angkola “Horas Tondi Madingin Pir Ma Tondi Matogu, Sayur Matua Bulung!”
sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/Suku_Batak
Rabu, 05 Juni 2013
Kepercayaan Pada Masyarakat Batak
Sebelum suku Batak Toba menganut agama , mereka mempunyai sistem kepercayaan dan religi tentang Mulajadi Nabolon yang memiliki kekuasaan di atas langit dan pancaran kekuasaan-Nya terwujud dalam Debata Natolu
Menyangkut jiwa dan roh, suku Batak Toba mengenal tiga konsep, yaitu:
Menyangkut jiwa dan roh, suku Batak Toba mengenal tiga konsep, yaitu:
- Tondi : adalah jiwa atau roh seseorang yang merupakan kekuatan, oleh karena itu tondi memberi nyawa kepada manusia. Tondi di dapat sejak seseorang di dalam kandungan.Bila tondi meninggalkan badan seseorang, maka orang tersebut akan sakit atau meninggal, maka diadakan upacara mangalap (menjemput) tondi dari sombaon yang menawannya.
- Sahala : adalah jiwa atau roh kekuatan yang dimiliki seseorang. Semua orang memiliki tondi, tetapi tidak semua orang memiliki sahala. Sahala sama dengan sumanta, tuah atau kesaktian yang dimiliki para raja atau hula-hula.
- Begu : adalah tondi orang telah meninggal, yang tingkah lakunya sama dengan tingkah laku manusia, hanya muncul pada waktu malam.
Falsafah dan Sistem Kemasyarakatan
Masyarakat Batak memiliki falsafah, azas sekaligus sebagai struktur
dan sistem dalam kemasyarakatannya yakni yang dalam Bahasa Batak Toba
disebut Dalihan na tolu
Berikut penyebutan Dalihan Natolu menurut keenam puak(sub suku) Batak :
1. Dalihan Na Tolu (Toba) • Somba Marhula-hula • Manat Mardongan Tubu • Elek Marboru
2. Dalian Na Tolu (Mandailing dan Angkola) • Hormat Marmora • Manat Markahanggi • Elek Maranak Boru
3. Tolu Sahundulan (Simalungun) • Martondong Ningon Hormat, Sombah •
Marsanina Ningon Pakkei, Manat • Marboru Ningon Elek, Pakkei
4. Rakut Sitelu (Karo) • Nembah Man Kalimbubu • Mehamat Man Sembuyak • Nami-nami Man Anak Beru
5. Daliken Sitelu (Pakpak) • Sembah Merkula-kula • Manat Merdengan Tubuh • Elek Marberru
- Hulahula/Mora adalah pihak keluarga dari isteri. Hula-hula ini menempati posisi yang paling dihormati dalam pergaulan dan adat-istiadat Batak (semua sub-suku Batak) sehingga kepada semua orang Batak dipesankan harus hormat kepada Hulahula (Somba marhula-hula).
- Dongan Tubu/Hahanggi disebut juga Dongan Sabutuha adalah saudara laki-laki satu marga. Arti harfiahnya lahir dari perut yang sama. Mereka ini seperti batang pohon yang saling berdekatan, saling menopang, walaupun karena saking dekatnya kadang-kadang saling gesek. Namun, pertikaian tidak membuat hubungan satu marga bisa terpisah. Diumpamakan seperti air yang dibelah dengan pisau, kendati dibelah tetapi tetap bersatu. Namun demikian kepada semua orang Batak (berbudaya Batak) dipesankan harus bijaksana kepada saudara semarga. Diistilahkan, manat mardongan tubu.
- Boru/Anak Boru adalah pihak keluarga yang mengambil isteri dari
suatu marga (keluarga lain). Boru ini menempati posisi paling rendah
sebagai 'parhobas' atau pelayan, baik dalam pergaulan sehari-hari maupun
(terutama) dalam setiap upacara adat. Namun walaupun berfungsi sebagai
pelayan bukan berarti bisa diperlakukan dengan semena-mena. Melainkan
pihak boru harus diambil hatinya, dibujuk, diistilahkan: Elek marboru.|
Sumber :http://id.wikipedia.org/wiki/Suku_Batak
Selasa, 04 Juni 2013
Makna Dalihan natolu
Dalihan Na Tolu artinya tungku yang berkaki tiga, bukan berkaki empat atau lima.Tungku yang berkaki tiga sangat membutuhkan keseimbangan yang mutlak. Jika satu dari ketiga kaki tersebut rusak, maka tungku tidak dapat digunakan. Kalau kaki lima, jika satu kaki rusak masih dapat digunakan dengan sedikit penyesuaian meletakkan beban, begitu juga dengan tungku berkaki empat. Tetapi untuk tungku berkaki tiga, itu tidak mungkin terjadi. Inilah yang dipilih leluhur suku batak sebagai falsafah hidup dalam tatanan kekerabatan antara sesama yang bersaudara, dengan hulahula dan boru. Perlu keseimbangan yang absolut dalam tatanan hidup antara tiga unsur. Untuk menjaga keseimbangan tersebut kita harus menyadari bahwa semua orang akan pernah menjadi hula-hula, pernah menjadi boru, dan pernah menjadi dongan tubu.
Dalihan Na Tolu adalah filosofis atau wawasan sosial-kulturan yang menyangkut masyarakat dan budaya Batak. Dalihan Natolu menjadi kerangka yang meliputi hubungan-hubungan kerabat darah dan hubungan perkawinan yang mempertalikan satu kelompok. Dalam adat batak, Dalihan Natolu ditentukan dengan adanya tiga kedudukan fungsional sebagai suatu konstruksi sosial yang terdiri dari tiga hal yang menjadi dasar bersama. Ketiga tungku tersebut adalah:
Pertama, Somba Marhulahula/semba/hormat kepada keluarga pihak Istri.
Kedua, Elek Marboru (sikap membujuk/mengayomi wanita)
Ketiga, Manat Mardongan Tubu (bersikap hati-hati kepada teman semarga).